19 Narapidana Kabur dari Lapas Nabire, 11 Diduga Anggota KKB

Sebanyak 19 narapidana melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, pada Senin (2/6) sekitar pukul 10.30 WIT. Insiden ini terjadi saat jam besuk, yang dimanfaatkan oleh para napi untuk melarikan diri.

Kronologi Kejadian

Menurut Kepala Lapas Nabire, Edi Saputra, kejadian bermula ketika dua narapidana berpura-pura meminta izin menuju ruang registrasi. Saat petugas membuka pintu, kedua napi tersebut langsung menyerang petugas menggunakan senjata tajam (sajam). Serangan mendadak ini menyebabkan petugas tidak mampu menghalau mereka. Dalam kekacauan tersebut, 17 napi lainnya memanfaatkan kesempatan untuk melarikan diri melalui pintu depan lapas.

Akibat penyerangan tersebut, tiga petugas mengalami luka-luka. Dua di antaranya mengalami luka serius di tangan akibat sabetan parang, sementara satu lainnya mengalami luka ringan. Para petugas yang terluka telah dievakuasi ke RSUD Nabire untuk mendapatkan perawatan medis.

Identitas dan Afiliasi Napi yang Kabur

Dari 19 napi yang kabur, 11 di antaranya diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari wilayah Puncak, Puncak Jaya, dan Paniai. Salah satu napi yang diduga sebagai aktor utama dalam insiden ini adalah Ardinus Kogoya, yang menyerang petugas menggunakan sebilah parang. Keberadaan mereka di dalam lapas selama ini menjadi perhatian, mengingat afiliasi mereka dengan kelompok bersenjata tersebut.

Baca Juga: Operasi Anti-Premanisme Polda Metro Jaya: 348 Tersangka

Upaya Pengejaran dan Koordinasi Pihak Berwenang

Setelah insiden tersebut, aparat kepolisian dan TNI setempat segera melakukan pengejaran terhadap para napi yang kabur. Penebalan pengamanan dilakukan di sekitar Lapas Nabire, termasuk di Polsek Uwapa, bandara, dan pelabuhan, untuk mencegah para napi melarikan diri ke luar wilayah Nabire.

Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, telah memerintahkan Direktur Jenderal Permasyarakatan (Dirjenpas), Mashudi, untuk terbang ke Nabire guna mengecek langsung kondisi di lapangan. Mashudi juga diminta untuk berkoordinasi dengan Kapolda Papua Tengah dan Pangdam setempat untuk mengejar para napi yang kabur dan melakukan kekerasan pada petugas lapas.

Tindak Lanjut dan Evaluasi Keamanan

Insiden ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, mengingat adanya afiliasi napi dengan kelompok bersenjata. Evaluasi terhadap sistem keamanan di Lapas Nabire akan dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang. Pihak lapas juga akan menyelidiki asal-usul senjata tajam yang digunakan oleh para napi dalam pelarian tersebut, yang diduga disembunyikan di balik pakaian saat jam kunjungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *